On Monday, May 04, 2015 by Hijau_A   No comments
Monday, 04 May 2015


Menghukum anak beragam caranya. Sebagian orang tua justru memutuskan hukuman fisik pada anak-anak mereka ketika dianggap melakukan perbuatan yang keterlaluanmenurut versi orang dewasa. Tahukah Anda? Hukuman fisik sebenarnya tidak efektif sebagai nasihat buat anak. Apalagi jika dilakukan sebagai kebiasaan, hukuman seperti ini bisa menimbulkan efek samping kurang baik bagi anak ketika bertambah dewasa.
Berikut beberapa efek buruk memberikan hukuman fisik buat anak:

Menjadikan anak agresif.
Sering dihukum fisik menjadi anak cenderung memperlihatkan perilaku agresif. Perilaku tersebut mungkin baru muncul setelah beberapa tahun kemudian. Peneiti Tulane University menemukan, anak usia tiga tahun yang kerap dipukul, perilaku agresifnya muncul di usia lima tahun.

Tidak ada efek jera bagi anak.
Sebagian orang tua beranggapan pukulan dapat membuat anak kapok melakukan sesuatu. Faktanya, hukuman fisik justru membuat mereka memiliki perilaku yang makin buruk. Memukul anak bukan solusi mengatasi masalah.

Anak menjadi terdorong ikut melakukan kekerasan.
Studi yang diterbitkan dalam Child Abuse and Neglect di Tahun 2011 menemukan, hukuman pada badan yang diterima anak justru membuat mereka akan melakukan hal yang sama untuk mengatasi masalah ketika beranjak dewasa.

Mendorong tindakan kriminal.
Hukuman fisik berpotensi besar menjadkan anak-anak melakukan tindakan kriminal saat dewasa. Pasalnya, mereka sudah terbiasa mendapatkan kekerasan semenjak kecil.

Anak mengalami gangguan kepribadian.
Studi yang terbit dalam Jurnal Pediatrics di tahun 2013 menemukan bahwa kekerasan fisik yang diterima anak-anak dapat memunculkan gangguan mood, kecemasan, ketergantungan narkoba dan alkohol, hingga masalah dalam kepribadian.


0 comments:

Post a Comment