On Sunday, January 13, 2013 by Unknown   No comments
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, hari ini meresmikan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Unit 5 Kamojang serta pengembangan lapangan panas bumi Lahendong. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti di Gedung Dipa Bramanta, Kamojang oleh Jero Wacik dan Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Muhammad Husen.

PLTP Unit 5 Kamojang yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy merupakan pengembangan dari 4 unit PLTP yang memiliki kapasitas terpasang 200 MW. Pembangkit tersebut direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2014 dan akan menambah kapasitas terpasang sebesar 30 MW. Sedangkan pengembangan lapangan panas bumi Lahendong untuk memasok uap ke PLTP Unit 4 Lahendong.

"Dua proyek dari Pertamina Geothermal Energy ini merupakan bagian dari tekad Pertamina untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, terutama yang bersumber dari panas bumi," kata Husen hari ini. Sabtu, 12 Januari 2013.

PLTP Unit 5 terletak berdampingan dengan PLTP Unit 4 Kamojang di lahan seluas 3,85 hektare. Kedua pembangkit ini terletak di 42 kilometer sebelah Tenggara Kota Bandung atau 23 sebelah barat laut Kota Garut. Pembangkit pertama di Kamojang mulai beroperasi pada 1982 dengan kapasitas sebesar 30 MW.

Terkait pengembangan lapangan panas bumi di Lahendong, Pertamina Geothermal Energy berharap pengembangan ini bisa memasok uap ke PLTP Unit 4 Lahendong yang telah dioperasikan PT PLN (Persero) dengan kapasitas terpasang 20 MW.
Pertamina Geothermal Energy merupakan anak perusahaan Pertamina yang mengelola 14 wilayah kerja panas bumi yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Pertamina Geothermal Energy saat ini menghasilkan listrik sebesar 402 MW yang berasal dari lapangan panasbumi Kamojang, Lahendong, dan Sibayak.
ANANDA TERESIA

0 comments:

Post a Comment