On Thursday, December 13, 2012 by Unknown No comments
Teori Abiotik Patahkan Teori Bahan Bakar Fosil
Beberapa
ilmuwan memiliki kebiasaan yang sangat tidak ilmiah ketika mengusulkan
teori, atau terkadang hanya tebakan liar yang kemudian dijadikan fakta
yang benar. Seperti medan magnet bumi yang menghasilkan arus di inti
bumi tapi sama sekali tidak ada buktinya, dan beberapa pelajar lain
keberatan dengan teori tersebut.
Ahli geofisika dan astronom serta para editor media masa populer membuatnya seolah-olah semua itu sudah terbukti. Minyak bumi dan gas alam misalnya, merupakan bahan bakar fosil
yang dihasilkan oleh pembusukan sedimen organik terdiri dari organisme
laut mikroskopis. Seharusnya pembusukan ini menghasilkan Tar, zat yang
disebut kerogen yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon
yang sangat berat. Lapisan tumpukan sedimen di atas sumber minyak ini
seharusnya kerogen yang terkubur sangat dalam. Panas internal dan
tekanan Bumi mengkonversi kerogen menjadi hidrokarbon ringan, termasuk
metana (CH4, komponen gas alam). Kerogen ditemukan dalam serpihan minyak
dan Ter (bahan pembuat aspal) yang bisa dikonversi melalui panas
menjadi minyak bumi dan gas alam.
Sebagian
besar penemuan juga diragukan, mungkin semua batubara terbentuk dari
tumbuhan terestrial. Fosil pohon pakis dan sisa-sisa tanaman lain dapat
ditemukan di tambang batubara. Bahkan gambut digunakan sebagai bahan
bakar di beberapa tempat, jelas terbentuk dari vegetasi yang terkubur.
Gambut terkubur sedalam mungkin hingga membentuk batubara coklat atau
lignit, dan kemudian batubara bituminous dan akhirnya antrasit.
Vegetasi
yang membusuk menghasilkan metana dan membuat gelembung di rawa, hal
ini juga ditemukan di tambang batubara. Tapi vegetasi tumbuhan baik
tumbuhan terestrial atau organisme laut, mereka semua mengandung banyak
senyawa organik yang sama. Lalu, kenapa kita tidak menemukan minyak bumi
dan metana di tambang batubara? Dan mengapa pengebor minyak bumi dan gas alam pernah menemukan jenis bebatuan keras, batu bara seperti cadangan karbon?
Minyak Bumi Terbentuk Dari Senyawa Karbon Metana
Jika teori bahan bakar
fosil benar, seharusnya contoh diatas menghasilkan minyak bumi dan gas
alam, kemudian organisme laut seharusnya menghasilkan batubara. Beberapa
peneliti Maverick (kebanyakan dari mereka di Uni Soviet), mengusulkan
bahwa teori bahan bakar fosil tidak benar, dan minyak bumi dan
gas yang berasal dari Abiotik yang terbentuk dari senyawa karbon metana
dan lainnya, yang terperangkap di Bumi saat terbentuk.
Mereka berpendapat bahwa tidak ada Peak Oil (titik puncak minyak) tapi sebagian besar minyak bumi dan gas secara perlahan naik dari mantel bumi dan kerak yang lebih rendah, cukup untuk menghidupi kita selama ribuan atau bahkan jutaan tahun.
Dmitri Mendeleev, seorang kimiawan yang mendukung abiotik, pendukung lainnya dari ahli geologi. Marcellin Berthelot ahli kimia asal Perancis dan Thomas Gold
astronom Amerika, mereka salah satu pendukung pertama yang setuju
dengan Abiotik. Tahun 1988, pemerintah Swedia mencoba meyakinkan dengan
mengebor lahan bebatuan granit tanpa sedimen organik sedalam 4,5 Mil,
dan sebagian kecil (80 barrel) minyak bumi ditemukan. Minyak bumi dan gas alam
telah ditemukan di tempat lain ketika sumur menembus di bawah semua
sedimen, tapi pernyataan skeptis mengklaim bahwa minyak bocor dan turun
dari sedimen diatasnya, atau bahwa lapisan batuan telah melipat dan
memutar batuan dasar (beku di atas beberapa sedimen).
Didalam
lumpur dasar laut, sebagian besar metana yang terjebak dalam hidrat
beku atau metana clathrates, jauh melebihi semua gas yang pernah
diproduksi atau ditemukan cadangan gas baru. Sumber ini berada di
kedalaman lebih dari 300 meter, molekul metana (karena dingin dan
tekanan) terjebak dalam semacam kandang molekul air dan dicampur dengan
sedimen. Metana terperangkap dalam satu area kecil di lepas pantai
Carolina. Jika peneliti bisa mengeluarkan cadangan gas alam ini, Amerika
Serikat tidak perlu membeli cadangan gas selama lebih dari lima puluh
tahun, dan ini hanya sebagian kecil dari pasokan Clathrates diseluruh
dunia.
Saat ini mungkin manusia belum mampu mengembangkan cara aman dan ekonomis untuk mengelola sumber daya ini, volume gas sukar dijelaskan dengan teori biologis. Karbon di Clathrates diperkirakan mencapai dua kali total seluruh cadangan karbon ‘bahan bakar fosil’ seluruh dunia, termasuk batubara yang sebagian besar karbon.
Gas
Helium ditemukan di beberapa sumur, gas ini ringan dan inert karena
tidak dapat membakar dan digunakan dalam balon dan airships, diam dan
tidak reaktif, tidak dapat membentuk senyawa, termasuk senyawa organik.
Jadi secara tak langsung kita mengakui bahwa Helium merupakan Abiotik,
terperangkap di dalam bumi ketika planet kita terbentuk, begitu juga
dengan metana.
Gas antar bintang dan
debu angkasa mengandung berbagai hidrokarbon dan senyawa organik
lainnya. Bahwa gas ini tidak terbentuk dari ganggang laut dan senyawa kimia
seperti metana, formaldehida, asetilena, etilena, ketena, metanol, dan
benzena. Semua ini diperkirakan terjebak saat terbentuknya bumi.
Bumi Dan Planet Lain Menyerap Metana
Titan,
bulan Saturnus yang sebagian besar mengandung metana, dan tidak ada
yang percaya bahwa lautan dan organisme laut berada di Titan, yang jauh
dari Matahari dan lebih dingin dari es. Jika metana dan hidrokarbon lain
terbentuk dalam ruang angkasa, bisa saja terperangkap di Titan dan
beberapa diantaranya telah terperangkap di bumi (zaman purba). Selain
itu, beberapa meteorit yang disebut Carbonaceous Chondrites
mengandung kerogen, residu yang seharusnya dari ‘organisme laut’ diubah
menjadi minyak bumi (tapi tidak ada organisme laut dalam ruang angkasa).
Saat ini teori yang diterima menyatakan bahwa Bumi terbentuk oleh
pertambahan meteor, asteroid, dan komet. Jadi bersamaan dengan metana,
sebagian besar kerogen telah terperangkap diawal terbentuknya planet
bumi.
Sebagian minyak bumi dan gas
(mungkin tidak semuanya) berasal dari abiotik, serta jumlah yang tersisa
mungkin jauh melebihi semua yang telah dikelola selama ini. Masalahnya
adalah, hidrokarbon (minyak bumi dan gas alam sebagian besar terdiri
dari seri parafin, atau alkana) lebih ringan dibandingkan dengan batuan
sekitarnya, terangkat secara bertahap tetapi difus di seluruh Bumi. Hal
ini tidak ekonomis memanfaatkan minyak bumi dan gas kecuali telah
dipekatkan dengan akumulasi garam dan di bawah ‘Anticlines‘.
Cadangan garam juga menjadi kurang padat dari batuan sekitarnya, naik ke
arah pusat formasi dan mendorong lapisan batuan di atasnya.
Jika
lapisan atasnya tahan terhadap penetrasi cairan, minyak bumi dan gas
bisa terperangkap diantara garam dan lapisan atas. Anticlines merupakan
pegunungan yang terbentuk dari kekuatan tektonik, jika lapisan atas yang
tahan terhadap Anticlines juga dapat menjebak cadangan hidrokarbon.
Krisis?… Cadangan Minyak Bumi Dan Gas Mencukupi Hingga Ribuan Tahun
Amerika Serikat
memiliki cadangan besar minyak bumi dan gas. Cadangan gas alam telah
ditemukan di serpihan terdalam dan metode pengeboran baru membuatnya
dapat ditemukan. Perairan Florida Gulf Coast mengandung gas alam sebesar
420 triliun kaki kubik dan 86 miliar barel minyak bumi. Alaska wilayah
ANWR setidaknya memiliki 5 miliar barel minyak bumi di Lereng Utara
Alaska. Bakken ditemukan di North Dakota dan Montana yang memiliki 175
hingga 500 milliar barel minyak bumi. Cadangan tersebut bisa memberi
pasokan minyak bumi dan gas alam di Amerika Serikat, dengan asumsi tidak
ada impor selama lebih dari 40 tahun, tanpa menghitung lahan lama yang
masih memproduksi di Texas, Louisiana, dan di tempat lain. Dan kemudian
ada minyak yang dapat disempurnakan (saat ini tidak sangat ekonomis)
dari kerogen dalam cadangan serpih minyak. Cadangan serpih minyak Green
River di Colorado, Utah, dan Wyoming, berisi minyak bumi lebih dari
semua sisa cadangan di dunia.
Metana
clathrates yang disebutkan di atas adalah sumber besar, dan peneliti
optimis bahwa teknologi pemulihan yang aman dan ekonomis dapat
dikembangkan. Selain itu, pengeboran minyak bumi dan gas alam yang sudah
habis dan ditinggalkan, perlahan-lahan mengisi kembali terutama gas.
Lahan pengeboran yang lama dan ditinggalkan harus dipertimbangkan
sebagai sumber daya masa depan.
Sebagian besar bahan bakar hidrokarbon terjebak di planet bumi ketika terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Hampir dipastikan bahwa bumi memiliki cukup banyak minyak bumi dan gas untuk menghidupi selama ribuan, bahkan jutaan tahun.
Teori
‘Peak Oil’ hanya teori ‘putus asa’. Amerika Serikat sebenarnya sangat
kaya dan impor adalah situasi yang dibuat-buat. Kegagalan mereka untuk
mengembangkan cadangan minyak bumi dan gas alam dalam negeri didasarkan
pada keputusan politik oleh ekstrimis lingkungan ‘Bahan bakar fosil’.
Yang
menjadi pertanyaan saat ini, mengapa selalu ada isu-isu kenaikan bahan
bakar, krisis sumber daya alam, yang ‘mungkin’ semua itu hanya permainan
‘politik dan ekonomi’ pihak tertentu untuk memperkaya diri (atau
koloninya sendiri). Dan memang sampai saat ini belum ada cara terbaik
untuk mengambil minyak bumi dan gas alam sesuai teori Abiotik (atau
mungkin sudah ditemukan tapi kita masih terjebak didalam sebuah
‘permainan’)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Get Your Dash Coin
Get Your Doge Coin
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Inilah 6 Penemuan Ladang Ganja Terluas di Indonesia Ard Share 20/07/12 Pihak kepolisian kembali mencatatkan prestasi dalam ...
-
Verse Tangan Tuhan tak kurang panjang Untuk s'lalu menolong hidupku TelingaNya tak kurang tajam Untuk mendengar seruan hati...
-
Physical characteristics of Indigo Children, Are In Your Child? Indigo Children are born with an old soul, or early adult levels by age very...
-
Lord I call Your Name I Hear Your voice Searching for me Lord I humble my self I’m on my knees Here in Your presence I ...
-
Meskipun tak kumengerti Apa yang kualami Namun ku yakin Tuhan punya Rancangan terbaik Pertolonganku datang dari Mu Yesus yang k...
0 comments:
Post a Comment