Ketika pecinta fesyen Indonesia
begitu mendambakan berkibarnya nama-nama perancang mode tanah air di
segala penjuru dunia, program Fashion Lab dari Galeries Lafayette
menjadi secercah sinar yang menjaga agar asa tersebut tidak putus. Nama
desainer sekaliber Yves Saint Laurent, Jean paul Gaultier, dan Sonia
Rykiel adalah contoh sukses dari lulusan Fashion Lab di Paris.Program dari department store eksklusif asal Prancis itu memang ditujukan untuk memberi spotlight
pada desainer-desainer muda berbakat agar rancangan-rancangan desainer
bertalenta mendapat rekoginisi lebih di dunia fesyen – salah satu
caranya adalah dengan memasarkannya secara langsung di dept store itu.Di Indonesia sendiri, Fashion Lab – yang mulanya dicetuskan oleh
Galeries Lafayette di Jerman pada tahun 2004 sebagai Labo Mode – sudah
memasuki cycle ke-2. Respons positif dari masyarakat fesyen di
Indonesia berdampak pada semakin luasnya area Fashion Lab tersebut,
yakni dari 50 meter persegi pada tahun 2014 menjadi 160 meter persegi di
tahun 2015 ini.
(Kiri-kanan: Jeffry Tan, FBudi, Batik Chic)Perluasan area Fashion Lab ini seturut juga dengan penambahan label
yang tergabung di dalamnya. Vinora, Fbudi, Etu, Jeffry Tan, Natik Chick,
Monstore, Lekat, Alexalexa, Milcah, Monday2Sunday, Lotus, dan 8Eri pada
Kamis 7 Mei 2015 memberi sneak peek dari koleksi yang akan
hadir pada Galeries Lafayette . Rancangan-rancangan keduabelas label itu
hadir di Galeries Lafayette hingga 14 Juni 2015.Dalam menjalankan program ini, Fashion Lab berkolaborasi dengan
Indonesia Fashion Forward (IFF). Wadah IFF merupakan hasil kerjasama
antara Jakarta Fashion Week, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
The British Council, dan Center for Fashion Enterprise London. Wadah IFF
ini bertujuan untuk membangun kapasitas desainer-desainer terpilih
dalam menggeluti industri fesyen.Visi dan misi untuk memperkuat dunia fesyen Indonesia dan bakat-bakat
hebat yang ada di dalmnya jelas patut diapresiasi secara positif.
Melalui kolaborasi Fashion Lab Galeries Lafayette dan IFF, masyarakat
bukan hanya menjadi punya lebih banyak pilihan karya mode untuk
dikenakan tapi juga bisa membuat perbandingan langsung tentang kualitas
produk label-label fesyen Indonesia dengan mancanegara.
(Kiri-Kanan: Vinora, Monstore, Etu)Brand yang muncul di Fashion Lab kali ini ditempatkan
bersama dengan nama internasional seperti Moschino, Mcq by Alexander
Mcqueen, Sonia by Sonia Rykiel, dan lain sebagainya. Lepas dari perihal
marketing, hal tersebut perlu pula dilihat sebagai sebuah aksi proaktif
dalam meluaskan perspektif fesyen masyarakat Indonesia terhadap kualitas
mode tanah air dalam perbandingannya dengan busana-busana merek ternama
luar negri.Yang terpenting untuk selalu diperhatikan dari program semacam
Fashion Lab ini adalah proses kurasi. Tentang hal ini, patut disebut
bagaimana eksentrisitas rancangan-rancangan Fbudi, nuansa quirky chic dari karya Vinora, keanggunan nan simple Jeffry Tan, rasa etnik elegan Batik Chic, dan paduan modesty dan kemodisan Etu mengisi trunk show dari perayaan ulang tahun ke-2 Galeries Lafayette, Jakarta.sumber : klik disini
0 comments:
Post a Comment