On Monday, April 20, 2015 by Unknown in Teknologi No comments
IMI Segera Luncurkan Flyingboat OS-Wifanusa
INDONESIA Maritime Institute (IMI) terus melakukan inovasi teknologi dirgantara dengan segera meluncurkan flyingboat. Selama 1,5 tahun, IMI melakukan riset pembutan flyingboat yang diberi nama OS-Wifanusa dan sudah berhasil membuat prototype skala 1:3 terbang dengan sempurna.
Sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang. "Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," ujar Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan dalam keterangan persnya kepada Sindonews, Senin (20/4/2015).
Dia mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 meter. "Dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari" terang pria yang akrab disapa Ongen ini.
Doktor lulusan IPB itu menyebutkan, Flyingboat OS juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan. "Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical. Tentu ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya," kata Ongen.
"Selain mobil, kami juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayah pulau-pulau kecil. Jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," pungkasnya.
Sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang. "Flyingboat skala 1:3 ini kami sudah mantapkan untuk jadi Marine UAV (pesawat tanpa awak). Sistem UAV dibuat sendiri oleh tim ahli kami di IMI," ujar Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan dalam keterangan persnya kepada Sindonews, Senin (20/4/2015).
Dia mengatakan, kemampuan marine UAV ini nantinya mampu terbang selama 3 jam dengan kemampuan jelajah 129 km/jam dengan ketinggian minimum jelajah 300 meter. "Dilengkapi kamera video daynight resolusi tinggi dan lensa infra merah sehingga juga bisa diterbangkan pada malam hari" terang pria yang akrab disapa Ongen ini.
Doktor lulusan IPB itu menyebutkan, Flyingboat OS juga dilengkapi landing gear optional sehingga selain bisa landing dan take off dari laut, juga bisa dioperasikan di daratan. "Ground control station kami gunakan mobil minibus yang dimodifikasi menjadi stasiun kontrol yang lengkap dengan monitor dan antene helical. Tentu ini akan memudahkan dalam pengoperasiannya," kata Ongen.
"Selain mobil, kami juga sedang merancang ground control station menggunakan speed boat untuk penggunaan di wilayah pulau-pulau kecil. Jadi akan lebih efektif jika penggunaannya untuk maritime surveillance," pungkasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Get Your Dash Coin
Get Your Doge Coin
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Inilah 6 Penemuan Ladang Ganja Terluas di Indonesia Ard Share 20/07/12 Pihak kepolisian kembali mencatatkan prestasi dalam ...
-
Verse Tangan Tuhan tak kurang panjang Untuk s'lalu menolong hidupku TelingaNya tak kurang tajam Untuk mendengar seruan hati...
-
Physical characteristics of Indigo Children, Are In Your Child? Indigo Children are born with an old soul, or early adult levels by age very...
-
Lord I call Your Name I Hear Your voice Searching for me Lord I humble my self I’m on my knees Here in Your presence I ...
-
Meskipun tak kumengerti Apa yang kualami Namun ku yakin Tuhan punya Rancangan terbaik Pertolonganku datang dari Mu Yesus yang k...
0 comments:
Post a Comment