Sebanyak 25 desainer dari berbagai
daerah di Indonesia menampilkan produk terbaiknya di acara Medan Fashion
Culture Festival yang diadakan di Main Atrium Centre Point Medan. Acara
yang diadakan pada 22-26 April 2015 tersebut melibatkan 60 model dari
Jakarta, Padang, dan Medan.
Penggagas Medan Fashion Culture
Festival, Torang Sitorus, Minggu (26/4) mengatakan, dari 25 desainer
yang meramaikan acara tersebut, tujuh desainer merupakan desainer asal
Sumatera Utara. Seluruh 25 desainer tersebut masing-masing menghadirkan
tiga karya masterpiece yang terbuat dari kain tenun khas Sumatera Utara.
“Setiap desainer akan memamerkan 15 karya terbaiknya dan dari 15 karya tersebut, tiga karya merupakan karya masterpiece yang terbuat dari kain tenun khas Sumatera,” ujarnya. Ia menuturkan, Medan sejak dulu terkenal sebagai melting pot yang berimplikasi pada perkembangan Medan sebagai kota multikultural dengan kekayaan heritage, baik bersifat tangible ataupun intangible. Semuanya masih terpelihara dengan baik hingga kini.
“Kota Medan sebagai kota dengan penggerak perekonomian utama pada
sektor tersier dengan kontribusi sebesar 70 persen harus selalu kondusif
dalam menarik minat orang untuk datang dan berkunjung. Salah satunya
adalah melalui calendar event seperti Medan Fashion Culture
Festival ini yang merupakan gelaran berskala nasional bersifat tahunan,”
tuturnya. Ia mengungkapkan, Medan Fashion Culture Festival merupakan
gelaran yang dikemas dengan mengangkat keunikan etnis budaya Sumatera
Utara, seperti kekayaan tenun ulos dan kemegahan kain songket melayu
yang diaplikasikan pada dunia fesyen atau tekstil.
“Event
ini diharapkan mampu memperkenalkan potensi daerah kabupaten dan kota
di Sumatera Utara agar memperhitungkan dalam perkembangan fesyen
Nusantara maupun dalam skala internasional,” ungkapnya. Ia menjelaskan,
Medan Fashion Culture Festival mengangkat etnis budaya dengan
menciptakan desain busana yang menggambarkan dan mengangkat keistimewaan
dari daerah tertentu, sehingga antar desainer dapat bertukar pendapat
mengenai heritage Indonesia.
“Latar belakang
penyelenggaraan acara ini juga mengacu kepada kondisi masyarakat
sekarang yang cenderung tertarik untuk mengenal hal-hal yang bersifat
modern sehingga melupakan kebudayaan daerah sendiri. Padahal jika
diteliti secara dalam, heritage Indonesia ini sangatlah beragam dan masing-masing mempunyai nilai tersendiri bagi masyarakat,” jelasnya.
Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri yang juga menjadi icon
dalam acara tersebut mengatakan, Medan Fashion Culture Festival 2015
merupakan kegiatan yang patut mendapatkan apresiasi karena selain
menghadirkan karya desainer ternama yang ada di Indonesia, juga membuat
kain tenun Indonesia khususnya Sumatera Utara menjadi kain tenun yang
cantik dan bernilai tinggi.
“Saya sangat senang bisa terlibat
dalam acara ini. Ini merupakan acara yang luar biasa. Di acara ini kita
jadi mengetahui bahwa Indonesia, khususnya Sumatera Utara, memiliki
potensi yang cukup banyak terutama di kain tenunnya,” ujarnya. Ia
menuturkan bahwa Ia berharap kegiatan seperti itu bisa terus diadakan
terutama di Sumatera Utara. Ia juga akan memperkenalkan kain-kain tenun
khas Indonesia, yang salah satunya adalah kain tenun khas Sumatera Utara
yaitu ulos, di dunia internasional.
“Ulos adalah kain yang luar
biasa. Di tangan-tangan desainer handal, ulos yang luar biasa tersebut
bisa menjadi amat sangat luar biasa dan kita patut mengapresiasinya dan
memperkenalkannya ke dunia luar,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment